Jumat, 29 Maret 2013

Nikah Dulu Baru Cinta part 5

Nikah Dulu Baru Cinta part 5



Enjoyy.. :)
@kalmahfumayah @worldaboutsmash @OnTheWayMoveOn
Promosi bentar :p


" Bismaa.. "

------

Sore ini Bisma dan Narra harus rela waktu PDKT mereka terhambat oleh seorang gadis berparas cantik yang mmanggil Bisma waktu di depan Food Court tadi. Frischa Amanda, atau lebih akrab dipanggil Frischa. Perempuan yang sudah Bisma kenal lama dan cukup dekat dengan Bisma. Kini gadis itu berada di antara Bisma dan Narra. Bisma sedari tadi masih asyik mengobrol dengan Frischa. Sementara Narra sibuk dengan iphone-nya, tak menghiraukan Bisma dan Frischa.

" Oh, jadi kamu masih jadi model ? " Bisma

" Iyalah, I love modelling! Gak ada alesan buat aku pindah dari profesi itu.. " Frischa tersenyum

" Haha.. Gak berubah ya kamu.. " Bisma tertawa kecil

" Ya enggaklah, aku gak akan berubah dari dunia permodelan! Sekali pun kamu putusin aku gara-gara itu.. " Frischa menatap Bisma.

" Haha.. Udah, dimakan makanannya.. " Suruh Bisma mengalihkan pembicaraan

Rupanya sedari tadi Narra mnguping obrolan Bisma dengan Frischa. Narra tersenyum kecil. Sementara pandangannya masih ia fokuskan pada layar iphone-nya yang bergambarkan Dicky, kekasihnya.

" Oh, jadi Frischa sama Bisma pernah jadian toh.. Hihi bagus dong kalo gitu! Gue gak perlu susah-susah cari perempuan laen buat bantuin misi kita.. Narra emang pinter! Pantesan Dicky suka.. Hehee " Gumamnya dalam hati sambil tersenyum kecil.

" Heh, kenapa lo ? Kalo mau kumat jangan disini! Malu-maluin aja deh.. " Dumel Bisma yang dari tadi memperhatikannya

" Apasih lo! Jangan bawel deh.. Sirik aja! wlee.. " Ujarnya menjulurkan lidah ke arah Bisma

" Ih, wlee.. " Bisma membalas juluran lidah Narra. Sedangkan Frischa yang melihat hanya tersenyum melihat kelakuan Bisma dan Narra

------

Malam menjelang. Matahari berganti menjadi bulan dan bintang. Para manusia yang beraktivitas, kini satu per satu mulai kembali ke rumah masing-masing *masa rumah tetangga? Abaikan. Tak terkecuali Narra dan Bisma. Mereka kini tengah berada di mobil Bisma menuju rumah Narra. Sejak tadi tak ada obrolan dari mereka. Hanya deheman Bisma yang sesekali ia buat untuk memecah keheningan. Tapi Narra tak menggubrisnya. Ia tetap pada aktivitasnya pada iphone-nya yang sedari tadi tak pernah lepas dari genggaman perempuan manis ini.

" Ekhemm.. Sepi banget yah, kayak kuburan.. " Bisma mulai berbicara

" Oh merasa penghuninya ? Gue mah enggak, sorry.. " Ujarnya watados -.-

" Sembarangan lo! Lo gak liat apa ? Akang kasep kayak gini dibilang penghuni kuburan.. " Bisma membanggakan diri *kenyataan

" Iuhh.. Najong tralala.. Eh Bis, tapi tadi mantan pacar lo ya ? Ciyee.. Ternyata Bisma laku juga yahh.. " Ledek Narra

" Iya, kenapa ? Cemburu ? Ya lakulah! Elo kali yang gak laku.. " Ledek Bisma balik

" Ish, cemburu ? Najong! Gue laku kali, pacar gue aja masih di Ausie.. " Narra tak mau kalah

" Ngapain coba pacar lo di Ausie ? Jualan ? Hahaha.. " Bisma terbahak-bahak

" Ish, Bismaaa.. " Narra menjambak rambut Bisma hingga Bisma mengerem mendadak laju mobilnya.

CIIITTT...
Ban mobil Bisma bergesekan kasar dengan aspal jalan raya itu. Untung jalanan itu sepi. Jadi tak ada korban jiwa karena kejadian itu (?). Narra masih saja menjambak rambut Bisma. Sedangkan Bisma meringis kesakitan karena rambutnya yang terus dijambak oleh Narra. Saking kencangnya dijambak, kepala Bisma sampai terpangku di pangkuan Narra. Sedetik kemudian, pandangan mereka bertemu. Perlahan Narra mulai melepaskan jambakannya pada Bisma.

DEERRTT.. DERRTT..
Hingga suara getaran ponsel Bisma membuyarkan aksi saling pandang mereka. Bisma dengan cepat bangun dari pangkuan Narra sebelum Narra tersadar dan kembali menjambak rambutnya. Dengan segera pula Bisma mengangkat ponselnya yang tadi bergetar dan menaruhnya di telinga kanannya. Sedangkan Narra masih terdiam, tak percaya dengan apa yang ia lakukan barusan dengan Bisma.

" Halo.. " Sapa Bisma pada orang disebrang sana. Matanya sesekali melirik ke arah Narra yang masih dengan tampang tak percayanya

-------

Mobil Bisma baru daja memasuki halaman rumah Narra. Rumah yang tak jauh berbeda dengannya. Rumah yang seperti istana bernuansa biru muda itu terlihat sangat megah. Narra sudah tak melongo seperti tadi. Kini ekspresinya sudah seperti biasa :p. Tapi saat Bisma ingin berpamitan dengan Bunda Narra, hujan turun dengan derasnya.

" Yah Bis, hujan tuh.. Gimana dong ? Masih tetep mau pulang ? " Tanya Tante Muti meyakin Bisma.

" Iya juga yah.. " Bisma mnggaruk kpalanya yang tidak gatal :p

" Mending lo nginep aja Bis! Udah malem juga kan, udah gitu di tol pasti macet. Apalagi hujan begini.. " Saran Narra. Ada apa dngan perempuan ini? Biasanya ialah orang yang paling tak menginginkan kehadiran Bisma. Tetapi kini justru sebaliknya -_-

" Iya Bis, bener kata Narra! Kamu nginep aja disini dulu! Besok baru pulang.. " Tante Muti mngiyakan saran anaknya

" Beneran nih tante ? Gak ngerepotin ? " Bisma

" Enggaklah! Masa sama calon menantu sendiri ngerepotin sih.. Yakan Narra ? " Tante Muti menunggu jawaban anaknya

" Engh.. Iya.. Iya.. " Narra dengan senyum paksaannya~

Akhirnya Bisma pun teerbujuk oleh 2 perempuan cantik itu. Bisma pun meneginap semalam di rumah Narra. Kamarnya terletak disebelah kamar Narra. Hingga malam Narra masih saja di balkon kamarnya. Kamar tempat ia meencurahkan isi hatinya setiap hari. Tentang Dicky, Bundanya, semuanya.

" Kenapa sih kita gak ditakdirin kayak Bintang dan bulan itu ? Mereka kan selalu bersama.. " Narra menatap lirih bintang dan bulan dilangit malam yang baru saja berhenti hujan

" Ngapain banget ngarep kayak bulan sama bintang! Gak akan pernah kewujud dehh.. " Bisma. Ya, Bisma juga belum tidur. Masih menatap langit malam seperti Narra. Tapi dari kamar sebelah Narra

" Apa banget deh lo Bis! Ngapain coba nguping ? " Narra kesal meelihat Bisma di balkon sebelahnya

" Yaelah gue kan punya kuping, jadi gue bisa dengerlah ! Lagian ngapain juga lo ngarepin sebuah hubungan kayak bulan dan bintang ? Gak banget deh.. " Ledek Bisma

" Kenapa gak banget ? Emang benerkan ? Bulan dan bintang tuh selalu bersama.. " Narra tak mau kalah

" Enggak juga sih! Bulan tanpa bintang sering, bintang tanpa bulan juga sering! Jadi mereeka gak selalu bersama.. Mereka bersama juga waktu malem doang. Selebihnya ? Enggak! Jadi jangan pernah lo ngarepin suatu hubungan kayak bulan dan bintang! Karna itu gak akan bertahan lama.. " Bisma. Narra terdiam, mencerna kata-kata Bisma barusan. Kini ia sadar, ia telah salah mengharapkan hubungannya dengan Dicky seperti bulan dan bintang, karna tak akan abadi.

" Harusnya elo harepin suatu hubungan kayak angin dan air. Angin selalu berhembus tanpa tau cuaca! Air selalu mengalir tanpa terhalang oleh batu-batu.. Harepin hubungan kayak gitu! Air dan batu! " Bisma kembali berucap, membuat Narra semakin terdiam seribu bahasa

" Udah gak usah terlalu diforsil mikirnya! Gue tau otak lo gak nyampe! " Bisma seraya terkekeh kecil melihat ekspresi Narra berubah seketika

" Lo pikir gue oon gitu ? Bismaaa.. " Teriak Narra kesal.

" Haha.. Udah gih sana tidur.. Nanti dibuatin susu sama bunda.. haha.. " Bisma terbahak

" Huh, dasar bismalem.. "








@kalmahfumayah @worldaboutsmash @OnTheWayMovOn

Admin 2

Kalmah Fiti Umayah

1 komentar: