Jumat, 29 Maret 2013

My Love Bisma Karisma dan Dicky Muhammad Prasetya # cerpen

My Love Bisma Karisma dan Dicky Muhammad Prasetya # cerpen


follow ~
@kalmahfumayah @worldaboutsmash @OnTheWayMoveOn

Oke tanpa banyak bacot, kita check this out cerpennya :p


***

Matahari membangunkan tidurku. Sinarnya mulai menyilaukan wajahku yang masih enggan untuk membuka mata. Terdengar sayup-sayup kicauan burung kecil menemani pagi ini. Dengan terpaksa ku buka mata dan beralih posisi menjadi duduk. Senyum mengembang di bibirku setelah ku alihkan pandangan ini ke arah frame foto di meja kecil di samping tempat tidurku~
Perlahan ku langkahkan kakiku menuju balkon kamarku. Perlahan kuhirup udara pagi di daerah komplek rumahku. Hmm~ begitu menyegarkan nafasku.

" Slamaattt pagiii duniaaa.. "

Setelah puas menghirup udara pagi ini, segera ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi kamarku. Dan segera aku membersihkan diri.
Sudah lebih dari 20 menit aku dikamar. Memilih pakaian mana yang aku akan kenakan ke kampus pagi ini. Pakaian yang rata-rata dress pemberian mama dari berbagai negara buruannya ku layangkan ke udara. Aku tak suka dress! I hate dress! Aku paling anti memakai dress. Hanya jika ada mama saja aku mengenakannya. Supaya ia merasa pemberiannya aku hargai. Setelah ku siap dengan celana jeans, kaos oblong kebesaran, dan sepatu kesayanganku, langsung ku langkahkan kaki ini menuju ruang makan di bawah. Dan aku siap untuk menghadapi dunia~

" Mowning Bibii.. "

Teriak dua orang pemuda yang sangat ku kenal. Dua sahabat karibku. Bisma Karisma dan Dicky Muhammad Prasetya. Dua orang yang selalu ada untukku disaat ku butuh teman. Senyum mereka mengembang melihatku mendekat ke arah mereka berdiri. Kusambut juga senyum mereka dengan senyum termanisku pagi ini.

" Mowning juga Bismalem sama Dikdok.. Udah yuk cabutt.. "

Setelah membalas sapaan mereka, segera ku masuk ke mobil. Dan kamipun siap ke Kampus Bina Nusantara~

" Okey, kita Cabutttt.. "


***

" Hmm~ Gue juga suka kok Bis sama lo.. Dan gue juga mau jadi pacar lo.. " Jawabku dengan kikuk

" Serius lo Bi? Lo gak lagi bercanda kan Bi? " Bisma meyakinkan dirinya sendiri

" Iya Bisma Karismaaa.. Muachh.. "

Segera ku perjelas omonganku sambil mencium sekilas pipi Bisma, yang sekarang menjadi pacarku. Setelah itu aku berlari sekencang mungkin agar tak terlihat wajahku memerah karena ucapan Bisma. Bisma memang baru saja menyatakan perasaannya padaku. Dan aku pun menerimanya. Menerima dengan sepenuh hati. Karna aku juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Tanpa kusadari, persahabatan ini membuatku menaruh harapan lebih terhadap sosok Bisma. Aku tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Yang jelas, saat ini aku merasa bahagia, bahkan sangat bahagia! I'm so happy..

" Biankaaa.. nakal yaa.. "

Tanpa kusadari Bisma telah berada dibelakangku. Semakin dekat denganku. Aku pun menambah kecepatan lariku menjadi sangat cepat. Tapi memang dasar sial! Aku tertangkap oleh Bisma, dan tubuhku oleng daaann..

BRUKKK..
Terjatuhlah aku beserta Bisma di atas rumput taman kampusku. Kini posisiku dan Bisma berada dalam jarak yang sangat dekat. Bisma berada di atasku, aku berasa dibawah tubuh Bisma. Meski tak menempel, tapi aku dapat merasakan detak jantung Bisma yang makin mendekat. Begitu juga wajahnya. Wajahnya hanya tinggal beberapa centi lagi dari wajahku. Desahan nafas Bisma semakin jelas kurasa. Hatiku makin tak menentu. Apa yang harus kulakukan pun aku tak tahu. Aku hilang akal! Oh God! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Bisma yang akan menjadi.. First kiss-ku ? Aku belum siap Tuhann..

" Bisma Biankaa.. Ngapain kalian? Haha.. "

Ku dengar suara Dicky dalam kegelapan mataku kini. Mataku teroejam? Ya, mataku tadi otomatis terpejam. Aku tak tau mengapa! Perlahan ku buka mataku, Bisma sudah berusaha menyingkir dari atas badanku. Ku lihat Dicky terkekeh geli melihat adeganku dan Bisma. Bukan hanya Dicky, tapi seluruh manusia di taman kampus itu mengerubungiku dan Bisma. Mereka sama seperti Dicky, terkekeh geli melihatku salah tingkah. Begitu juga Bisma. Aku dan Bisma hanya berusaha menahan malu, karna tak ada lagi yang dapat kulakukan-_-


***

Hari demi hari telah aku lewati bersama Bisma, kekasihku. Dengan status baruku yang menjadi pacar Bisma, tak membuat Dicky menjauhiku. Dicky pernah menjauhiku beberapa waktu lalu, tapi setelah aku memberi penjelasan padanya, ia mau mendekatiku seperti waktu aku belum menjadi milik Bisma. Tak terasa kini usia hubunganku dan Bisma sudah 3 bulan. Dan hari ini adalah jatuh temponya (?) Nanti malam kami berniat untuk makan malam merayakan hari bahagia ini~

" Dikdok, temenin gue nyari Bisma yuk.. " Ajakku pada Dicky yang sedang berduaan dengan Dhi-dhi, teman satu jurusan kami.

" Ish, lo tuh gak tau situasi dan kondisi ya.. Gue kan lagi PDKT sama Dhi-dhi.. Ganggu aja deh.. " Bisiknya, dan setelah itu kembali fokus pada Dhi-dhi

" Ihh, Dikdok.. Ayo ah, anterin guee.. " Paksa gue menarik tangan Dicky

" Lo tuh yaa.. Iyaiya bentar! Dhi, gue anterin Bianka bentar ya, nanti gue kesini lagi.. Okay?! Jangan kemana-mana loh.. " Dicky sedikit berteriak karna posisinya sudah sedikit jauh dengan duduk Dhi-dhi. Diujung sana kulihat Dhi-dhi tertawa melihat aku dan Dicky tarik-tarikan~

Sudah berapa kali aku mengelilingi kampus. Mencari sosok Bisma yang sejak pagi tadi tak ku temui. Dicky pun sudah lelah mencari Bisma. Dan memaksaku untuk beristirahat sebentar di taman biasa kami kumpul. Dicky sudah asyik dengan minuman es kesukaannya. Sedangkan es-ku sama sekali belum aku sentuh. Aku tak fokus melakukan apa-apa. Pikiranku hanya tertuju pada Bisma, Bisma, dan Bisma~

" Eh Bii.. Minum tuh es lo.. Gak usah bengong terus!! " Seru Dicky membuyarkan lamunanku

" Gak ah Dik, gue gak aus! Gue mikirin Bisma.. " pandanganku masih lurus kedepan

" Hmm.. Gue ngerti, tapi kan elo harus minum Bii! Emang elo gak capek ngiterin kampus segede gini? " Dicky masih sibuk dengan es ditangannya

" Gak mau Dik.. " Suaraku mulai parau

" Hiss, terserah deh.. Eh, Bii itu bukannya Bisma ya? " Dicky.

Mendengar nama Bisma, semangatku kembali dan dengan semangat menoleh ke arah yang Dicky tunjuk. Memang disana ada Bisma, tapi dengan seorang perempuan. Entah siapa, aku tak mengenalinya. Dia begitu amat mesra dengan Bisma. Lengannya dengan manja bergelayut di lengan Bisma. Bisma pun sama, dengan asyik dan tanpa dosanya Bisma merangkul perempuan lebay itu. Mataku terasa panas, siap untuk mengeluarkan air bahnya. Aku tak kuasa untuk berdiri dan menghajar perempuan itu. Aku terlalu emah untuk melakukan itu. Aku hanya bisa menangis di sebelah Dicky. Menatap dengan nanar kejadia tak mengenakan itu.

" Bii, lo gak papa kan? Bii.. " Ku dengar suara Dicky mencoba menyadarkan lamunanku terhadap pemandangan ini.

" Gue gak papa Dik.. Lo sayangkan Dik sama gue? " Tanyaku menatap wajah Dicky. Dicky terlihat iba menatapku. lalu ia mengangguk kecil

" Tolong anterin gue pulang yaa.. " Pintaku. Dicky terlihat cemas melihatku, lalu mengangguk lemah.


***


Mobil Dicky telah berhenti dipekarangan rumahku. Aku tak kuat menahan tangis ini. Tangisku pecah seketika didalam mobil Dicky. Dicky berusaha menenangkanku. Dicky memelukku. Aku merasa hangat dipelukkannya. Rasanya sama seperti pelukan Bisma dulu, waktu belum menghianatiku seperti sekarang.

" Sstt.. Udah Bii, lo tenang dulu! Gue yakin Bisma punya alesan buat ini semua.. Lo yang sabar yaa.. " Dicky mendekapku dengan kata-kata hangatnya yang sangat jarang kudengar

" Hikss.. Gue gak nyangka apa yang Bisma lakuin sekarang sama gue Bis.. " Aku tak mampu menghentikan isakanku

" Iya gue ngerti, tapi lo harus positive thingking dulu.. Mungkin ada rencana yang lebih baik dari ini.. " Dicky kembali mendekap hangat tubuhku yang rapuh ini.

" Makasih ya Dik, jangan pernah lo tinggalin gue kayak Bisma ya.. " Tangisku mulai mereda

" Gak akan Bii, buktinya gue rela tinggalin Dhi-dhi buat lo.. " Dicky mengelus rambutku

" Maafin gue ya ki.. "


Malam telah datang. Bisma tetap datang dengan tanpa dosanya ke rumahku. Apa ia tak menyadari kejadian tadi siang telah membuatku ilfeel padanya? Bahkan sampai saat ini luka itu masih belum bisa kulupakan. Perlahan aku menuruni anak tangga rumahku. Dengan pakaian biasa tentunya. Karna aku akan menolak mentah-mentah ajakan Bisma untuk dinner malam ini.

" Loh, kok kamu belom siap sayang? Kita kan mau dinner! Lupa yaa ? " Bisma tersenyum. Masih bisa senyumkah laki-laki ini setelah menyakitiku siang tadi? Laki-laki sialan!

" Ngapain lo kesini? Mau nunjukin cewek lo yang tadi siang sama gue? " Aku menunjukkan tatapan tajamku ke arahnya

" Kamu ngomong apa sih? Cepet deh siap-siap! " Bisma. Rupanya laki-laki ini masih belum mengerti. Oke, akan aku ikuti permainannya ini.

" Yaudah bentar, mau ganti baju dulu.. " Akupun menaiki tangga lagi. Aku akan mengikuti permainannya.


***


Kini aku dan Bisma telah sampai di restorant ternama di Jakarta. Suasananya sangat romantis. Membuat hatiku perlahan luluh, tapi tak akan kubiarkan meleleh hatiku ini demi laki-laki ini. Kurasakan tangannya mulai menyentuh tanganku yang kuletakan di meja sejak tadi.

" Gak nyangka ya kita udah tiga bulan.. " Ujarnya. Ingin muntah aku melihat laki-laki ini

" Iya, dan gak nyangka juga kamu bisa ngehianatin aku.. " Aku mulai berani menunjukan kemarahanku

" Maksud kamu ? "

" Kamu gak usah pura-pura gak tau deh.. Aku tau kok! Aku liat dengan mata-kepala ini, kamu sama perempuan laen mesra-mesraan di kampus tadi siang.. Kalian keliatan menikmati banget situasi itu.. "

" Oh tadi siang.. "

" Apa? Kamu masih bisa bilang oh.. Gak punya otak kamu.. " Aku beranjak berdiri dari dudukku. Tak terima dengan ucapan entengnya 'oh'.

" Kamu kok ngomong gitu.. " Bisma ikut berdiri, tapi raut wajahnya masih terlihat sabar menghadapi kemarahanku

" Tau ah.. " Aku beranjak berlari.

AKu terus berlari di tengah hujan malam ini. Aku tak peduli sudah berapa banyak tetes air mata yang aku buang bersama air hujan saat ini. Aku tak memikirkan itu. Aku juga masih bisa melihat Bisma masih mengejarku hingga jauh dari restorant tadi. Dia sejak tadi memanggil-manggil namaku dengan suara paraunya.

" Dengerin aku dulu Bii.. Please.. "

" Gak ada yang perlu didengerin lagii.. Udah cukup semuanya buat aku.. "

" Belom Bii.. belom.. "

Kulihat dari arah belakang Bisma truk sedang melaju dengan kecepatannya yang luar biasa cepat. Sejak tadi truk itu terus mengeluarkan peringatan klakson pada Bisma, tapi tak dihiraukannya. Bisma tetap saja mengejarku tanpa mengerti ada truk besar dibelakangnya. Hinggaaa...

BARAKSS..

" Biankaaaa... "

Kudengar suara tabrakan dibelakang sana. Tak lama setelah itu suara Bisma memanggil namaku. Dengan sedikit terisak, aku menoleh ke sumber suara. Dan benar apa yang aku takutkan, Bisma telah terbaring di aspal dengan darah yang berlomba keluar dari tubuhnya. Sesegera mungkin aku berlari dengan sisa energiku. Kuangkat kepala Bisma ke pangkuanku. Ku pegang tangannya, berusaha untuk membuatnya kuat. Membiarkan tangannya mengeluas pipiku lembut. Tangisku makin menjadi dan pecah seketika.

" Bismaaa... Kamu yang kuat ya, kita ke rumah sakit sekarang.. " Ujarku menstabilkan suara

" Biankaa.. ak..ku.. say..yang.. banget.. sama.. kaa.. muu.. " Ujar Bisma terbata

" Iya Bisma.. AKu juga sayang banget sama kamu.. Kamu harus kuat Bisma! Demi aku.. "

" Bismaa Biankaa.. " Suara Dicky terdengar diantara gemuruh hujan, aku menoleh. Benar, Dicky datang.

" Bisma kenapa Bii ? " Dicky terdengar panik

" Dia ketabrak truk ky.. hikss.. " Tangisku

" Yaudah, sekarang kita ke rumah sakitt.. " Dicky bersiap mengangkat Bisma. Tapi Bisma melarangnya

" Enggak, enggak usah ky.. Percuma, gue udah dipanggil sama Allah.. " Ujar Bisma yang makin membuatku tak tega melihatnya

" Lo ngomong apa Bis? Gak! Lo gak boleh mati.. Kita harus sama-sama sampe kakek-nenek.. " Dicky yang ku setujui dengan anggukan.

" Gak bisa ky.. Udah, lo jagain Bianka baik-baik ya.. Lo nikahin dia! Lo gantiin posisi gue.. " Bisma mengeluarkan kotak merah dari saku celananya. Memperlihatkan isinya padaku juga Dicky.

" Bisma kamu harus kuat... Demi aku.. " Aku mencoba mengalihkan perhatian Bisma

" Nikah sama Dicky, Bii! Kalian pasti bahagia.. Aku juga akan bahagia liat kalian dari atas sana.. " Bisma

" Enggak Bis! Lo harus sembuh dan nikahin Bianka.. "

" Jaga Bianka baik-baik Ky, gue pamit.. I Love U Biankaa Prasetyaaa.. "


***

Kini sudah 3 tahun kepergian Bisma. Aku telah kembali menjalani hidupku dengan Dicky. Pahit manis cinta telah aku alami dengannya. Hingga yang mempersatukanku dengan jodohku juga Bisma. Bisma membuatku mengerti arti hidup ini. Cintanya akan selalu ada dihatiku. Semua kenangan tentangnya masih kuingat jelas di memory ingatanku. Jika Bisma dan aku akan ditakdirkan bersama, mungkin diakhirat nanti~
Kini aku telah kembali menjalani hidup dengan suamiku kini, Dicky Muhammad Prasetya. Dicky yang menguatkanku saatku lemah, Dicky-lah penguat hatiku dan hidupku.
Dicky juga lah ayah anakku kini, Khazhafa Alkhanza Prasetya dan Bisma Alfano Prasetya :*
Agar Bisma biasa terus berada bersama kami, maka dari itu Dicky memberi nama Bisma pada anak kami-_-
My Love Bisma Karisma dan Dicky Muhammad Prasetya :*






typo maap-_-


ilustrasi Khazhafa Alkhanza Prasetya :*

ilustrasi Bisma Alfano Prasetya :*

1 komentar:

  1. Lucky Club | Live Casino Sites 2021
    Lucky Club is a top online Live Casino site. Play the latest live casino games and sports wagering on the site. luckyclub.live We offer 100% match bonus up to €500 & 1000

    BalasHapus