Jumat, 01 Maret 2013

Nikah Dulu Baru Cinta part 1

Nikah Dulu Baru Cinta part 1



Ini new cerbung dari aku..

Semoga kalian suka dan kasih respect bagus ke cerbung ini sama kayak TNSSIB..

and now.. Anjoy !!



tapi follow dulu -------->>> @kalmahfumayah

Heart U Blast :*:*:*



Main Cast :

- Bisma Karisma

- Syanarra Alkhanza

and other-other :p



.

.

.

.

.

.

.

.



" What ? no no no! Narra gak mau dijidohin bun! Narra masih mau hidup bebas! gak mau terikat sama ikatan!" Gadis berkerudung ini terlihat sedang protes kepada sang bunda yang berada di sebelahnya kini



" Loh kenapa ngga mau ? Katanya Narra mau bahagiain bunda ? " Bundanya membelai lembut wajah cantik anaknya



" Iya, Narra mau bahagiain bunda! Tapi ngga begini bunda! " Gadis cantik ini meronta tak terima dengan kmauan sang bunda



" Narra, bunda udah janji sama sahabat bunda! Narra emang mau bunda disebut pengingkar janji? Narra mau? " tegas bundanya yang langsung dibalas gelengan mantap sang putri.



" Kalau ngga mau, Narra ikutin maunya bunda! oke nak? " lanjut sang bunda. Kekeh pada pendiriannya



" Nanti Narra pikir-pikir dulu! " pasrahnya





Syanarra Alkhanza, nama yang cantik untuk seorang gadis berparas cantik pula. Narra, gadis berumur 19 tahun ini akan dijodohkan oleh bundannya dengan anak dari sahabat sang bunda. Gadis ini adalah kriteria gadis yang mungkin banyak diburu laki-laki. Selain cantik, Narra juga berkepribadian baik, sholehah, pintar. Wajah manisnya mampu menghipnotis setiap pasang mata yang melihat keindahan gadis ini. Gadis yang langka untuk ditemui. Masa remajanya mungkin akan terhenti karna adanya perjodohan ini. Tapi apa yang dapat ia lakukan ? Ia tak dapat menolak permintaan sang bunda. Walau Narra sosok yang tomboy, tapi ia tak sampai hati untuk menolak atau membantah perintah sang bunda yang membesarkannya sendiri tanpa suami. Ya, ayah Narra memang telah tiada. Meninggal sejak Narra masih dalam kandungan sang bunda.



" Yasudah, bunda keluar ya.. Sudah malam, kamu tidur! Besok pagi kamu ikut bunda.. " Titah sang bunda sambil membelai lembut rambut Narra yang berada dipangkuannya



" Ikut bunda kemana? Narra ada janji bun, sama Dicky dan Reza! " Ujarnya



" Kalau gitu, janjinya di cancel dulu ya sayang! Bunda mau ajak kamu ke suatu tempat! " bundanya. yang lagi-lagi perintahnya tak bisa ia tolak



" Kemana sih bun ? Tumben! Emang bunda ngga ngantor besok? " Narra heran



" Udah ngga usah bawel! Sekarang bidadarinya bunda bobok ya, besok pagi kita pergi! oke nak? " Bundanya kembali bertitah seraya mencubit pelan hidung mancung putrinya



" iyadeh.. "





-------------------------





Mentari mulai bersinar. meski masih malu-malu untuk menunjukkan sinarnya penuh. Gadis cantik ini telah siap dengan pakaian dan kerudung yang senada yang cocok di tubuh rampingnya. Ditambah seenyuman di pagi harinya, semakin membuatnya lebih cantik dari mentari.



" Sayang, sini bunda pakein make up sedikit.. " Bundanya tiba-tiba masuk tanpa permisi dengan perlengkapan make up ditangannya



" Hah?! Make up bun ? Ngga salah? Narra kan ngga suka di make up! Ngga mau ahh.. " Tolaknya memalingkan wajah



" Sedikit aja nak, biar lebih fresh! keliatan pucet tau .. " paksa bundanya



" Ngga bun, Ngga mau!! " Tegasnya



" Narra ngga sayang sama bunda ? "



" Iya Iya.. "



Sangat sulit untuk Narra untuk tak munuruti kemauan sang bunda. Baginya kemauan sang bunda adalah yang utama. Hingga di make up, hal yang paling ia benci pun harus ia lakukan demi bundanya.



" Cantikk.. " Gumam Tante Muti, Bunda Narra ketika mendapati pantulan bayangan putrinya di cermin. Wajah putrinya kini telah lebih cantik dengan make up tipis yang dipoleskan sang bunda di wajahnya.



" Ngga usah manyun gitu! Nanti cantiknya hilang! " Canda Tante Muti mendapati Narra manyun -,-



" Yaudah, yuk jalan.. Sudah siang nih sayang.. "



----------------------------



" Udah Dzuhur bun, kita berenti sebentar buat sholat ya.. " NArra pada sang bunda yang berada disebelahnya



" Yasudah, tuh di depan ada masjid! Kita berenti di sana aja sayang.. "



Kini Narra dan bundanya tengah berada di perjalanan menuju Kota Kembang Bandung. Tak tahu untuk apa. Narra hanya melajukan mobilnya sesuai perintah sang bunda.

Narra terlihat tergesa menaiki satu per satu tangga masjid itu. Hingga ia tak sengaja menabrak seseorang di depannya yang sedang melepas sepatunya.



BRUKKK..

pemuda yang tak sengaja Narra tabrak tersungkur ke lantai masjid itu. Narra yang melihat kejadian yang menurutnya lucu, tak kuasa menahan tawanya.



" Ha.. Ha.. Haaa.. hahaha.. " Tawanya meledak



" Heh, punya mata ngga sih lo ? Udah nabrak orang, ngga bantuin berdiri, ngga minta maaf malah ngetawain! Ngga punya otak lo ya? " Pemuda itu tak terima dengan perlakuan Narra padanya



" Haha.. Abis lo lucu sih! Bukanya gue ngga mau bantuin, tapi kan bukan mukhrim.." Tagasnya disertai tawaan yang tak terhenti



" Ya tanggung jawablah! Lagian ngapain coba lo nabrak gue? Gue gede begini kagak keliatan juga? Subhanallah.. " Pemuda itu berkhutbah -_-



" Yaudah sih maaf! Gue kan ngga sengaja! " Narra sedikit kesal



" Ish, gampang banget bilang maaf neng.. " pemuda itu



" Terus harus gimana lagi? sujud? Emangnya lo siapa? " Narra semakin kesal



" Engga gitu! Tapi seengganya lo minta maaf pake tampang ikhlas, jangan kepaksa kayak gitu.. " Pemuda itu tak mau kalah



" Bodo ah.. " Narra menyerobot tubuh pemuda itu



" Dasar, katanya bukan mukhrim! tapi nyerobot.. "



-------------------



Narra dan bundanya kini sedang berada di sebuah cafe ternama di Bandung. Cafe yang terletak di jalan Riau itu bernama Bober Cafe. Narra hanya menekuk bibirnya sejak dari masjid tadi. Mungkin masih kesal karna kejadian tadi. Merasa bosan, Narra pun bertanya pada sang bunda yang tengah sibuk dengan ponselnya.



" Bun, kita mau ngapain sih dari tadi disini ?" Narra memulai



" Diem aja deh! Bunda lagi nunggu temen bunda sebentar.. " Tukas bundanya tak beralih dengan ponselnya



Narra pun kembali berkutat pada aktivitas sebelumnya yang ia kerjakan. Kepalanya ia letakkan dengan lemas di meja cafe tersebut. Tak lama, seorang perempuan paruhbaya datang. Sepertinya perempuan itu rekan bunda Narra yang ditunggunya sejak tadi



" Mutiaraaa.. " Sapanya



" Heii.. Sittaaa,, apa kabar ? " Bunda Narra membalas pelukan wanita yang ia sebut Sitta



" Baik. Kamu gimana ? " Tante Sitta



" Baik banget! Ohya, mana calon menantuku ? " Tante Muti



DEGG~ Serasa teerkena letusan gunung merapi hati Narra ketika mendengar kata ' CALON MENANTU ' terlontar dari mulut sang bunda. Seketika Narra mngangkat kepalanya dan menatap bundanya dengan seribu pertanyaan.



" Ada. Dia lagi di jalan.. " terang tante Sitta



" Oh. Iya, kenalin ini anakku. Namanya Syanarra Alkhanza.. Ayok Narra, salam sama tante.. " Ujar Bundanya. Narra pun menurut.



" Ini calon menantuku ya? Cantik banget sih.. " Puji Tante Sita. Narra tersenyum lirih



" Bun.. " bisiknya pada bundanya ketika Tante Sitta sibuk dengan ponselnya



" Suutt.. iya! Demi bunda sayang.. " Seakan tahu apa yang akan diutarakan Narra padanya, bundanya telah menjawab pertanyaan Narra dengan kata-kata yang menusuk putrinya.



Kini Narra hanya bisa pasrah dengan keadaan. Seakan menyerah dengan situasi. Perempuan cantik ini tak dapat melakukan apa-apa lagi sekarang. Ia tak mampu membayangkan apa yang akan terjadi padanya nanti dan juga kekasihnya. Apa yang harus ia katakan kepada sang kekasih jika ia pulang nanti? Bingung ~



" Mah.. " suara yang tak asing di telinga Narra. Tapi perempuan ini tak bergeming. Ia masih tertunduk



" Bisma.. kemana aja sih ? " Tante Sitta mnyambut. Mungkin pemuda itu anaknya



" Macet mah .. " tukasnya



" Paling bisa ngeles deh.. Yaudah, kenalin ini tante Muti. Calon mertua kamu.. " Jelas Tante Sita



" Bisma tante, Bisma Karisma .. " Pemuda yang bernama Bisma itu memberi salam pada Tante Muti



" Hai Bisma.. " Sapa tante Muti



" Nah Bisma, kalo yang itu anaknya. Namanya Syanarra Alkhanza, calon istri kamu.."



" ELO.. "








~~~






























Nah loh..

Kenapa deh pada begitu ?

Siapa deh pacarnya Narra ?

Apa yang akan terjadi selanjutnya ?



Penasaran ? Makanya follow @kalmahfumayah :D



So, Stay In This Story..







Kalmah Fitri Oemayah



Keep Respect Blast :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar