Jumat, 01 Maret 2013

Nikah Dulu Baru Cinta part 2

Nikah Dulu Baru Cinta part 2







----------



" ELO ? " Bisma dan Narra kompak saat melihat wajah satu sama lain. Amarah mereka kembali muncul mengingat keejadian siang ini.



" Loh kenapa? Narra udah kenal sama Bisma ? " Bunda Narra



" Kenal sih belom, tapi ketemu udah! Malah bikin sebel lagi.. " Narra seolah mengadu kepada bundanya



" Heh, jelas-jelas elo duluan yang nabrak gue gak tanggung jawab!! " Bisma tak mau kalah



" Apa? Jelas-jelas elo yang .. " Narra terhenti



" STOP!! " Teriak kedua ibu mereka. Yang otomatis membuat anak-anaknya berhenti bertengkar



" Kalian tuh ya! Malah berantem.. " Mama Bisma berucap



" Kalian harusnya mikir! Mungkin kalian emang udah ditakdirkan bertemu sama Allah! " Bunda Narra



" Iya! Dan itu artinya kalian jodoh.." Sambung mama Bisma



" What? Jodoh? sama dia? Ogah!! " Narra tak terima



" Gue juga ogah kali! Kalo tau dijodohinnya sama elo, gue juga kagak mau dari awal! " Bisma ikut kesal



" Apa lagi gue! Mau muntah gue liat lo!! " Narra memeragakan gaya muntah



" Ish, sok-sok-an muntah lo! Gue apa lagi.. " Bisma tak mau kalah



" Sudah.. Apa-apaan sih kalian berdua ? Baru bertemu sudah ribut! " Omel Mama Bisma



" Sebaiknya mulai dari sekarang kalian harus memperbaiki sifat! Karna sebentar lagi kalian akan menempuh kehidupan berdua.. " Lanjut Bunda Narra



" Kalo sama dia, Narra gak mau bun! " Narra angkuh



" Bisma juga! Bisma gak mau punya istri galak kayak dia! " Bisma lebih angkuh



-----------



Sejak kejadian itu Tante Muti, Bunda Narra tak mau berbicara dengan Narra. Makan pun ia enggan. Sepertinya ia masih marah pada anaknya yang tak bisa menjaga sikap dan menolak perjodohan itu. Narra dibuat bingung oleh sikap bundanya yang tak biasa. Hal yang serupa juga dirasakan oleh Bisma. Mamanya juga merajuk, tak mau makan dan melakukan aktivitas biasanya. Mungkin kedua ibu itu telah kompakan.



" Bun.. Ayok makan dong! Bundakan udah dari kemaren belom makan.. " Bujuk Narra pada sang bunda yang sedang tertidur



" Narra masih peduli sama bunda? Bunda kira Narra ydah gak peduli ladi sama bunda.. " ucap Bundanya yang membuat Narra kaget



" Bunda ngomong apa sih? Ya Narra masih peduli lah sama bunda! Narra kan sayang bunda.. " Lirihnya



" Kalau sayang kenapa kemarin mempermalukan bunda di hadapan Tante Sita dan Bisma ? Itu namanya kamu malu-maluin bunda! Dan itu artinya gak sayang.. " Bundanya



" Bundaaa.. Narra gak suka aja sama Bisma! Bisma itu nyebelin!! " Tagasnya



" Karna kamu baru kenal! Coba kamu lebih dekat lagi dengan Bisma, pasti kamu bakal suka kok sama Bisma.. " Nasihat bundanya



" Tapi bun, Narra kan ounya Dicky! Dicky masih jadi pacarnya Narra.. Narra gak mau ngehianatin dia yang jauh disana.. " Narra teeringat akan sang kekasih yang berada jauh di Amerika sana.



" Narra, Dicky gak baik buat Narra! Kalian jarang ketemu.. Percaya sama bunda, pasti disana Dicky udah punya perempuan lain.. " Bunda



" Enggak bun, Narra percaya sama Dicky! Dicky gak mungkin ngelakuin itu sama Narra.. " Narra tetap pada pendiriannya



" Jadi Narra lebih prcaya Dicky daripada bunda? Iya? Narra sekarang udah suka ngelawan ya sama bunda! Bunda kecwa sama Narra! " Tagas bundanya berlalu meninggalkannya



" Bun, bunda.. Dengrin Narra dulu.. Enggak gitu maksudnya Narra.. Bunda! Dengerin Narra dulu dong bun.. " NArra mengejar bundanya



BRAKKK..

Tetapi bundanya tak menghiraukannya, bundanya malah masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan keras. Narra tau, jika begini pasti bundanya marah padanya. Mendapat perlakuan seperti itu, Narra hanya bisa mnangis di depan pintu kamar bundanya. Sungguh malang gadis ini.



" Bundaaa.. buka dong bun! Narra percaya sama bunda.. hikss.. buka bun.. " Narra. Tangannya tetap mengetuk-ngetuk pintu kamar sang bunda dengan air mata terderai dipipinya



" Enggak! Bunda gak akan mau keluar.. Narra gak percaya kan sama bunda? yaudah kalo gitu Narra ikut Dicky aja.. " Seru bundanya dari dalam kamar



" Enggak bun! Narra percaya sama bunda.. Bunda buka pintunya buat Narra bun.. " Narra



Ceklekkkss..

Perlahan bundanya mulai keluar dari kamarnya. Menatap Narra dengan sendu. Tangannya membangunkan sang anak yang sedang tersungkur penuh air mata di lantai depan pintu kamarnya. Ibu jarinya menyeka setiap tetes air mata Narra. Narra menatap bundanya sendu.



" Maafin Narra bun, hiks.. " Lirihnya tak mampu menahan isakan



" Narra pilih bunda atau Dicky skarang ? " Tanya bundanya tiba-tiba. Narra terdiam, trtunduk. Ia tak mampu menjawab pertanyaan bundanya. Menurutnya itu pertanyaan yang tak akan ada jawabannya. Di satu sisi, ia sangat mencintai bundanya. Di satu sisi lainnya, ia juga tak dapat melepaskan Dicky yang juga ia cintai.



" Narra gak bisa jawab ?" Bundanya



" Narra pilih bunda.. " Ujarnya hampir tak terdengar



" Narra pilih bunda? Berarti Narra pilih Bisma jadi suami Narra! " Bunda



" Gak gitu bun.. " Narra, ucapannya terhenti saat jari telunjuk bundanya menempel pada bibirnya



" Narra harus terima itu kalo Narra pilih bunda.. "



------------



Di tempat lain, Bisma juga merasakan hal yang sama dngan Narra. Galau. Kini ia harus memutuskan hubungannya dengan pacarnya. Pacar yang sebenarnya tidak sama sekali ia cinta. Bukan karena harus memutuskan pacarnya, tapi karna ia harus menerima Narra sebagai istrinya. Pikirannya melayang kemana-mana. Di kantor pun ia tak fokus. Kerjaanya dari tadi hanya main PS diruang kerjanya.



" Haii sayang.. Maaf ya aku telat.. " Sapa seorang perempuan cantik yang mengenakan baju super mini seraya menggelayut di bahu Bisma. Tanpa berbasa-basi lagi, Bisma langsung menyampaikan maksud dirinya menyuruh perempuan itu ke kantornya.



" Apaan sih lo! Berat tau.. " Bisma menyingkirkan perempuan itu dari badannya



" Sayang, kok gitu sih! Oh iya, tumben kamu nyuruh aku ke kantor kamu. Biasanya aku dateng aja kamu gak mau! Oh.. Kamu kangen ya sama aku.. " Perempuan genit ini berbicara tak karuan. Membuat Bisma jengkel



" Pede lo! Gue mau kita putus! " Ujar Bisma santai



" What? Putus? Kamu bercanda kan? " Perempuan itu nampak tak percaya



" Gue serius! " Bisma



" Hiks.. Apa kamu udah gak cinta sama aku Bis? Apa karna aku kurang seksi? Atau apa Bis? " Ujarnya



" Emang gue gak pernah cinta sama lo! Siapa bilang gu cinta sama lo coba? GR lo! Kita jadian juga gara-gara gur kalah taruhan sama Ilham dan Morgan.. Bukan karna CINTA ! Ngerti lo! " Bisma menekankan kata CINTA



" Jahat kamu Bis.. hiks.. Aku janji, suatu saat aku akan bales perbuatan kamu ke aku! 1000 kali lipat dari rasa sakit ini! Hiks.. Tunggu saatnya.. " PEreempuan itu menunjuk wajah Bisma



" Heh! Apaan lo pake tunjuk-tunjuk? Gue bakal tunggu waktu itu! Gue gak takut.. "Bisma menyingkirkan telujuk perempuan itu dari hadapannya



" Aku bakal pastiin kamu gak akan dapetin perempuan kayak aku! hikss.. Dan aku pastiin kamu juga bakal bertekuk lutut di hadapan aku! " Ujar prempuan itu, sebut saja Fina.



" Huuu.. Takutt! Tapi kayknya gak mungkin deh! Calon istri gue itu lebih segala-galanya dari elo! Dia cantik, baik, sholehah, pinter, dan pastinya bisa jaga diri sendiri! Gak kayak lo, MANJA! " Bisma menekankan kata MANJA dihadapan Fina. Bertambah marahlah gadis ini



" Liat aja Bis! Aku akan buktiin omongan aku!! " Ujarnya seraya meninggalkan ruangan Bisma



" Gue tunggu pembalesan lo cewek murahan!!! " Bisma sedikit berteriak



" Loh, gue kok jadi ngomong yang bagus-bagus tentang cewek itu ya? Iiii.. Bodo ah.."





---------














Gimana ceritanya ? Makin gaje ? Emang :D

Tapi tetep Respect ya..





HEART YOU :*



@kalmahfumayah





admin 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar