KETULUSAN CINTA #Cerpen
Main Cast :
- Syanarra Agista
- Bisma Karisma
- Tante Rini (Mama Bisma)
Di satu sore di sebuah danau buatan, terlihat perempuan cantik sedang duduk di kursi bawah pohon, menatap lurus kedepan. Perempuan itu adalah Syanarra Agista. Gadis cantik, imut dan baik ini sangat sempurna paras dan hatinya. Tapi sayang, dia adalah satu dari banyak gadis tunawicara (tidak bisa berbicara). Syanarra tunawicara sejak kecelakaan bersama almh. kakak perempuan yang amat Narra sayangi. Sejak kejadian itu pula Narra mulai tertutup kepada siapa pun.
Tiba-tiba di tengah lamunannya, Narra dikagetkan oleh suara laki-laki yang tidak ia kenal, yang tanpa seizin Narra langsung duduk disebelah Narra. Narra hanya menjauhkan duduknya.
"Bisma..."Ujar cocok berbehel yang bernama Bisma seraya mengulurkan tangannya kepada Narra. Narra diam.
"Sombong banget sih! Mau kenalan aja susah banget"Bisma kesal.
Sadar akan kehadiran dan ocehan Bisma, Narra langsung memainkan tangannya. Mengisyaratkan "Aku nggak bisa ngomong! Kamu jangan ganggu aku! Pergi sekarang!" Bisma yang tidak mengerti, malah tertawa cekikikan.
"Haha.. Lo jangan bercanda deh! Gue nggak ngerti maksud lo! Haha..."Bisma seraya memegangi perutnya.
Dengan kesal Narra mengeluarkan buku kecil dan menulis sesuatu disitu. Setelah itu di berikannya buku itu pada Bisma.
"GUE NGGAK LAGI BERCANDA! GUE EMANG CACAT! GUE NGGAK BISA NGOMONG! MENDING LO PERGI SEKARANG! JAUH-JAUH DARI ORANG CACAT KAYAK GUE!!" Bisma membaca buku Narra. Setelah itu Narra berlari kearah mobil Honda jazz merahnya dan langsung pergi dalam keadaan menangis.
"Tunggu....."Bisma
***
Malam hari dibalkon kamar Bisma sibuk memetik gitarnya dan melantunkan lagu "Menemukanmu - Seventeen"
Kini ku menemukanmu
Diujung waktu ku patah hati
Lelah hati menunggu
Cinta yang selamatkan hidupku....
itulah isi pernggalan syair yang Bisma nyanyikan.
"Gue janji di depan Bulan dan Bintang, gue, Bisma Karisma akan jagain dan lindungin lo, Syanarra Agista!"Bisma seraya tersenyum
***Keesokan harinya. Seperti sore-sore sebelmunya, Narra kembali ke danau itu. Dan duduk di tempat biasa.
"Hai... Syanarra Agista..."Bisma seraya duduk disamping Narra. Narra? Dengan wajah kesal Narra beranjak.
"Eittss.. Iya, gue minta maaf soal kemaren! Gue kan nggak tau! Maafin gue ya!"Bisma memelas seraya menahan tangan Narra untuk pergi.
"Udah duduk lagi aja, gue nggak gigit kok! Dan gue juga bukan orang jahat!"Bisma. Narra pun kembali duduk.
"Oh ya, nih. Gue tadi mampir bentar buat beli ini!"bisma menyerahkan kantung plastik putih
Narra segera membuka kantung plastik tersebut. Dan ternyata isinya es krim, permen, dan coklat. Itu adalah daftar kesukaan Narra. Narra memandang Bisma dengan tatapan bingung
"Gue tau dari buku ini!"Bisma seraya menujukkan buku kecil Narra yang kemaren lupa diambil kembali. Dari situ Bisma bisa tau tentang Narra.
Narra menatap Bisma sinis, mengartikan "Balikin buku gue!" Bisma yang merasa ditatap sinis, langsung ngacir membawa buku Narra.
***
1 tahun telah berlalu, Bisma dan Narra semakin dekat. Orang tua Narra juga sudah kenal Bisma. Rasa sayang Bisma kepada Narra semakin besar. Narra pun demikian. Bisma sering mengutarakan perasaannya, tetapi Narra selalu menganggap itu lelucon.
"Aduh.. Udah dong Ra, aku capek nih!"Bisma ngos-ngosan.
"Yah kamu payah Bis!"Narra menggunakan bahasa isyarat
"Wah.. Songong ngatain aku payah! Aku cium nih!"Ancam Bisma, sedangkan Narra hanya cekikikan melihat Bisma seperti itu.
"Udah ah, yuk ikut aku!"Bisma menarik tangan Narra.
Mobil Bisma berhenti di garasi rumah mewah yang tak kalah dengan rumah Narra. Sesegara mungkin Bisma membawa masuk gadisnya yang masih bingung dengan semua ini. Setelah sampai di dalam rumah, Narra dipersilahkan duduk, sedangkan Bisma tidak tau kemana. 3 menit kemudian, Bisma datang dengan perempuan paruh baya. Setelah memperkenalkan Narra pada mamanya (Tante Rini), Bisma pergi entah kemana. Sehingga yang tersisa hanya Tante Rini dan Narra, 2 perempuan yang dicintai Bisma.
"Jadi kamu yang namanya Narra? Cantik, tapi sayang, kamu CACAT! Kamu nggak pantes buat anak saya!"Ujar Tante Rini dengan menekankan kata 'CACAT'. Narra yang tidak pernah dibentak, kini telah bercucuran air mata.
"Mau jadi apa anak saya kalau menikah dengan gadis gagu kaya kamu! Lebih baik kamu nyerah aja, karena sampai kapanpun saya nggak akan restuin kalian! Kamu udah ngerubah Bisma jadi anak pembangkang. Kamu cuma perempuan CACAT yang NGGAK PUNYA HARGA DIRI! Berani bermimpi memiliki Bisma! Kamu dan Bisma bagaikan langit dan Bumi! Pake pelet apa sih kamu sampe-sampe......."Ucap sadis Tante Rini menggantung, karena dipotong oleh Bisma yang sedari tadi melihat kelakuan ibunya yang begitu sadis terhadap perempuan yang amat dicintainya yang telah pergi entah kemana, dengan keadaan menangis terisak.
"Cukup Ma! Bisma sayang sama narra, apa itu salah? Dulu mama kan yang bilang sama Bisma 'cinta nggak mandang fisik, cinta dari hati. Cinta sempurna itu caranya bukan kita cari pasangan yang fisiknya sempurna, tapi gimana cara kita mencintai kekurangan dan kelebihan orang yang kita cinta secara sempurna! Itu yang namanya cinta sempurna' mama selalu bilang itu sama Bisma, Ma! Setelah Papa meninggal, Bisma nggak nemuin mama yang dulu, ma! Bisma kecewa banget sama mama!"Bisma yang langsung mengejar Narra yang telah pergi dahulu. Bisma segara melajukan mobilnya menuju danau, yup! Setiap Narra sedih pasti ke danau.
Setelah Bisma sampai di danau di lihatnya perempuan yang berarti di hidupnya tengah duduk dibawah pohon dengan muka disejajarkan dengan lutut yang ditekuk. Dengan segera Bisma mendekati gadisnya, dengan senyum yang tak pudar.
"Hai Ra,"Bisma seraya duduk disebelah Narra
"Maafin kata-kata mama aku tadi ya! Sebenernya dia baik kok! Cuma, saat setelah kepergian papa aku, mama jadi berubah!"Bisma lemas
"Nggak ada yang perlu dimaafin Bis, aku cukup sadar diri kok! Aku emang cacat dan selamanya akan tetap cacat!"Narra mengisyaratkan sambil terisak
"Mau kamu nggak bisa ngomong atau yang lebih parah, aku tetep pada pendirianku. AKU CINTA KAMU SELAMANYA!"Bisma seraya memegang kedua tangan Narra. Dengan cepat Narra menepis tangan Bisma dan kembali berisyarat.
"Aku nggak mau disebut sebagai perempuan nggak punya harga diri! Udah cukup dengan cacat! Lupain aku Bis, aku sayang kam! Jangan temuin aku lagi! Anggep kita nggak pernah kenal!"Narra dengan terisak dan beranjak pergi
"Syanarra tunggu..."Suara seorang wanita paruh baya yang sudah berada di hadapan Bisma dan Narra.
***
Tante Rini akhirnya menyetujui kehendak putra semata wayangnya. Dan disini kebenaran terungkap, ternyata Narra hanya berpura-pura tidak bisa berbicara untuk mendapatkan 'Ketulusan Cinta' dari seseorang. Karena selama ini laki-laki yang mendekati Narra, hanya ingin harta dan kecantikan dari seorang Syanarra Agista.
Tanpa ada masa pacaran, Bisma dan Narra langsung melangsungkan pernikahan secara besar-besaran. Bisma sekarang memegang perusahaan mamanya, sedangkan Narra menjadi dokter kepala di Rumah Sakit bundanya.
Sejak saat itu mereka hidup bahagia, walau kadang terselip konflik. Kini mereka telah memiliki 2 anak kembar. Laki-laki dan perempuan. Bernama Stefano Putra Karisma dan Stefana Putri Karisma. Lengkaplah sudah kebahagiaan keluarga Bisma Karisma....
Jangan lupa like dan commentnya..
FOLLOW : @FitriUmayah
ADD : Kalmah Fitri Oemayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar